Akibat penebangan pohon, arus lalu lintas melalui Jalan KH Abdul Halim ditutup untuk beberapa saat, dan dialihkan melalui daerah Tonjong. Kepala Bagian Humas Setda Majalengka, Iskandar Hadi SSos MSi menerangkan, dalam mewujudkan penataan Jalan KH Abdul Halim ada beberapa tahapan yang dilakukan pemerintah daerah. Setelah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, selanjutnya mendata kepemilihan lahan dan rumah.
Berikutnya, kata dia, baru akan dimusyawarahkan dan ditentukan berapa ganti rugi yang diberikan kepada masyarakat. “Untuk soal harga ganti rugi, yang pasti akan mengacu kepada NJOP dan harga pasar berdasarkan kesepakatan. Yang pasti pemda tidak akan menjatuhkan harga ganti rugi di bawah NJOP. Tapi juga harga itu tidak bisa sekehendak hati,” beber Iskandar kepada Radar, kemarin.
Disebutkan, dalam menentukan penggantian juga ada tim penaksir dan melibatkan Badan Pertanahan Negara (BPN). Dijadwalkan Juni 2009 akan dimulai pelebaran jalan tersebut.
Diakuinya, pada umumnya masyarakat mendukung dan menerima rencana pelebaran Jalan KH Abdul Halim. Tentang rencana pembangunan jalan lingkar, kata mantan camat Cikijing itu, tetap akan dilakasanakan, tapi tidak tahun ini.
Masalahnya, kata dia, anggaran untuk jalan lingkar itu sepenuhnya dari APBD Kabupaten Majalengka. Sedangkan untuk melakukan penataan Jalan KH Abdul Halim anggarannya dari Provinsi Jawa Barat sebesar Rp15 miliar. “Penataan dan pelebaran Jalan KH Abdul Halim itu program provinsi dan kita hanya sharing anggaran Rp2 miliar,” sebut Iskandar.
Sebelumnya, Bupati H Sutrisno SE MSi mengatakan, jalan yang akan ditata sepanjang 5,76 km dari pintu gapura Kelurahan Munjul hingga Bunderan Cigasong. Lebar jalan yang akan ditata mencapai 15,5 meter. Kondisi jalan saat ini, sebut mantan wakil ketua DPRD Kabupaten Majalengka itu, ada yang hanya lebar 10 meter dan ada yang kurang.
Dijelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran untuk penataan jalan mencapai Rp15 miliar. Dana sharing dari APBD Kabupaten Majalengka telah disiapkan Rp2 miliar, sehingga totalnya mencapai Rp17 miliar.
“Insya Allah pembangunan bandara internasional di Kertajati akan terwujud, karena Pemprov Jabar sudah mengalokasikan anggaran Rp100 miliar untuk pembebesan lahannya. Kalau proyek besar ini terwujud, maka akan banyak investor yang datang ke Kota Majalengka. Karena itu jalan kota harus kita tata dan kami memohon dukungan dari semua pihak,” tutur Bupati Sutrisno di hadapan warga.
Bupati Sutrisno menjelaskan, pembangunan jalan lingkar juga telah direncanakan. Tapi karena Jalan KH Abdul Halim merupakan jalan provinsi, maka dananya juga dari provinsi.


0 komentar:
Posting Komentar